Renungan 1 tahun gempa JATENG & DIY
Hari ini satu tahun yang lalu ada anak kehilangan ibunya
Hari ini satu tahun yang lalu ada anak kehilangan ayahnya
Hari ini satu tahun yang lalu ada adik kehilangan kakaknya, kakak kehilangan adiknya
Hari ini satu tahun yang lalu banyak orang kehilangan aggota keluargannya
Hari ini satu tahun yang lalu banyak nyawa yang hilang, banyak rumah yang rubuh
pada hari ini satu tahun yang lalu setiap orang di JATENG & DIY mempunyai pengalaman yang menyedihkan, dimana satu tahun yang lalu pada jam 05.55 pagi hari ketika orang baru bangun pagi semuanya dikagetkan oleh goncangan yang maha dahsyat, bumi bergoyang selama kurang dari satu menit, namun 1 menit tersebut terasa lebih lama dari 1 menit yang lainnya, mungkin adalah 1 menit terpanjang dalam hidup seluruh masyarakat di DIY dan sekitarnya.
ketika itu semua orang mempunyai cerita sendiri-sendiri, yang hampir semuanya cerita yang menyedihkan.
detik-detik yang menegangkan itu masih teringat jelas dalam ingatanku.
Hari pertama (sabtu 27 Mei 2006)
Ketika sedang melakukan tugas harian di rumah (nyupir alias nyuci piring) terdengar suara gemuruh yang keras disusul dengan guncangan di lantai yang makin lama terasa makin kencang (pada mulanya aku pikir gempa yang kecil), adiku berteriak dengan kencang "gempa" dan lari keluar rumah, disusul aku adikku yang bungsu dan ibuku yg terakhir. ketika diluar tanah masih berguncang dengan keras dan terlihat bergelombang seperti ombak. 1 jam setelah gempa ketika sedang menyusun hati yang masih kacau tiba-tiba saja dari arah selatan muncul serombongan orang berbondong-bondong lari kearah utara dengan kendaraan yang bermacam2, truk, pick up, motor, dll dg menyalakan lampu, klakson dan berterak-teriak "tsunami" (gimana ga keder liat orang sekabupaten pada lari gitu).
ada hal yang aku anggap aneh (tapi aku g mau menghubungkan ini dengan mistik lo). Pas pulang dari jemput bapakku dari tempat kerjanya, aku liat di atas ada dua larik awan yang lurus berjajar dari arah selatan ke utara (seperti membentuk jalan gitu).
Hari kedua (Minggu 28 Mei 2006)
pagi dan siang hari tidak ada kejadian apa-apa, cuma ada beberapa gempa susulan, nah yang paling ngeri sore harinya kira-kira jam 4 sore, waktu itu hujan deras dengan angin kencang (lampu masih mati, jadi gelap banget). Aku sendirian dirumah (ibuku ke gantiwarno ke rumah teman yang rumahnya roboh diantar adik, adikku yg bungsu dah pulang ke kosnya, bapakku di rumah pakde di sebelah rumah) aku dengar ada suara bergelotak diatas genting (aku pikir paling kerikil yang terbawa angin), pas aku liat busyet ternyata gumpalan-gumpalan es yang bening (lumayan nyicip cuaca eropa) dan mengeluarkan asap (persis kayak es baru dikeluarkan dari lemari pendingin). aku langsung ke rumah pakdeku (disana sudah berkumpul sepupu dan tetangga). hujan es dan angin kencang tersebut berlangsung selama kurang lebih 1 jam. ada beberapa rumah tetangga terutama yang di sebelah selatan (pinggir sawah) gentingnya banyak yang terbang entah kemana (angin bertiup dari selatan ke utara).
cerita diatas adalah pengalaman pribadiku tentang gempa yang terjadi 1 tahun lalu semoga tidak bosan membaca kisah yang terlalu panjang kurang detail namun berbelit-belit. aku yakin banyak orang yang mempunyai ceritanya masing-masing.
semoga kejadian yang terjadi satu tahun yang lalu tidak terjadi lagi di bumi pertiwi ini......semoga.
<< Beranda