Abasa (bermuka masam)
Surat Abasa (80, Juz 30)
1. Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling
2. karena telah datang seorang buta kepadanya
3. Tahukah kamu barangkali ia ingin membersihkan dirinya (dari dosa)
4. atau dia (ingin) mendapatkan pengajaran, lalu pengajaran itu memberi manfaat kepadanya?
5. Adapun orang yang merasa dirinya serba cukup
6. maka kamu melayaninya
7. Padahal tidak ada (celaan) atasmu kalau dia tidak membersihkan diri (beriman).
8. Dan adapun orang yang datang kepadamu dengan bersegera (untuk mendapatkan pengajaran),
9. sedang ia takut kepada (Allah),
10. maka kamu mengabaikannya.
11. Sekali-kali jangan (demikian)! Sesungguhnya ajaran-ajaran Tuhan itu adalah suatu peringatan,
12. maka barangsiapa yang menghendaki, tentulah ia memperhatikannya,
13. di dalam kitab-kitab yang dimuliakan
14. yang ditinggikan lagi disucikan,
15. di tangan para penulis (malaikat),
16. yang mulia lagi berbakti.
Riwayat Surat
Surat 'Abasa terdiri atas 42 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyah, diturunkan sesudah surat An Najm. Dinamai 'Abasa diambil dari perkataan 'Abasa yang terdapat pada ayat pertama surat ini.
Menurut riwayat, pada suatu ketika Rasulullah s.a.w. menerima dan berbicara dengan pemuka-pemuka Quraisy yang beliau harapkan agar mereka masuk Islam. Dalam pada itu datanglah Ibnu Ummi Maktum, seorang sahabat yang buta yang mengharap agar Rasulullah s.a.w. membacakan kepadanya ayat- ayat Al Quran yang telah diturunkan Allah. tetapi Rasulullah s.a.w. bermuka masam dan memalingkan muka dari Ibnu Ummi Maktum yang buta itu, lalu Allah menurunkan surat ini sebagai teguran atas sikap Rasulullah terhadap ibnu Ummi Maktum itu.
Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa firman Allah S.80:1 turun berkenaan dengan Ibnu Ummi Maktum yang buta yang datang kepada Rasulullah saw. sambil berkata: "Berilah petunjuk kepadaku ya Rasulullah." Pada waktu itu Rasulullah saw. sedang menghadapi para pembesar kaum musyrikin Quraisy, sehingga Rasulullah berpaling daripadanya dan tetap mengahadapi pembesar-pembesar Quraisy. Ummi Maktum berkata: "Apakah yang saya katakan ini mengganggu tuan?" Rasulullah menjawab: "Tidak." Ayat ini (S.80:1-10) turun sebagai teguran atas perbuatan Rasulullah saw.
(Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dan al-Hakim yang bersumber dari 'Aisyah. Diriwayatkan pula oleh Ibnu Ya'la yang bersumber dari Anas.)
(Sumber Al Quran dan terjemahan Depag RI, Al Qur'an Digital)
Sebenarnya surat ini teguran yang ditujukan kepada Nabi Muhammad SAW ketika beliau memalingkan wajahnya dari seorang sahabat yang buta, namun ayat ini sangat relevan dengan keadaan masyarakat pada masa sekarang ini, dimana budaya KKN sangat terasa. Seperti dalam ayat 1-6, masyarakat pada umumnya dan para pemimpin pada khususnya lebih senang melayani orang-orang yang merasa dirinya serba cukup karena dianggap akan lebih menguntungkan bagi dirinya, dan memalingkan wajahnya kepada orang yang kekurangan.
Sebuah teguran kecil bagi Rasulullah yang langsung menyadari kesalahan dan memperbaikinya. Namun teguran yang besar bagi kita bahkan jauh sebelum kita melakukan perbuatan tersebut, namun kita tidak menyadarinya.
Baca Selengkapnya...